KISAH DIBALIK SEORANG WAKIL RAKYAT(DPRD)
Menurut keterangan dari keluarga terdekat atau sanak yaitu ayu asni sepupu ibu ku dan orang yang ikut waktu aku lahir, beliau menuturkan setelah ibu ku hamil besar terjadi cekcokan keluarga antara paman ku sarman dan bapak ku daim yang mengakibat kan bapak ku harus di tahan di kopolisian pada waktu itu pemerintahan berada di desa sekernan, dari kantor camat sampai kantor polisi waktu itu adalah kabupaten batang hari, kemudian sekarang baru muaro jambi.
Keterangan ayu asni setelah tiga hari bapak ku di tahan ibu ku ingin menjenguk bapak ku tapi umur ke hamilan sudah hampir melahir kan sedangkan jarak tempuh dari sengeti ke sekernan lebih kuran 7 kilo meter kendaraan belum sepeti sekarang, maka pada tanggal 05/10/1966 ,ibu ku berjalan kaki menuju sekernan di pagi hari dan beliau sampai ke sekernan kira kira jam 2 siang karna jalan nya banyak mampir berhenti istirahat setelah tidak lama sampai di kapolsek sekernan beliau merasakan mau melahir kan untunglah di situ ada kelurga yang menjadi polisi, dan di tumpangilah untuk ibu ku melahir kan yaitu di rumah ayah alpian menjadi ayah angkat ku karna istri nya rusna menjadi ibu susuanku, karna ibu ku selama satu minggu tidak punya air susu dan selama itu pulah aku menyusu dengan ibu rusna.
Dan kemudian lama aku di sana sepakat lah orang menamai aku dengan nama Edison setia adam kelana yang berarti seorang anak laki laki yang setia dalam suatu perjalanan, menurut keterangan kau baru kembali ke sengeti setelah usia ku sudah masuk sekolah dasar dan selama itu pulah aku di besarkan oleh keuarga yang ada di desa sekernan. Semasa saya usia sekolah dasar kehidupan keluarga ku cukup prihatin, yang mana mata pencarian bapak ku adalah sebagai kuli pelabuhan atau dengan kata lain tukang gerobak, sedangkan ibu ku dalam keada, an sakit yang berkepanjangan, bahkan untuk memenuhi kehidupan sehari hari bahkan saya sebagai anak yang tertuabsering melakukan nya seperti cuci baju, masak dan mengasuh adik adik ku, pada masa sekolah sd bapak ku tak pernah beri uang jajan sekolah seperti anak anak sekarang stiap pagi di beri uang jajan, beda dengan saya untuk uang jajan musti cari sendiri dengan setiap pergi sekolah saya membawa jualan dalam kantong kresek yaitu jualan kerupuk pedas atau kerupuk ubi begitulah setiap pergi sekolah apa bila jualan sudah laku baru lah saya bisa jajan dengan uang tersebut,setelah pulang sekolah saya berusaha mencari penghasilan di luar sekolah, kebetulan pada masa itu sudah ada sawmil bahkan letak nya di depan rumah saya di RT 01 desa sengeti di sana lah saya berkerja sebagai buruh serabutan memotong kayu broti untuk di export yang berujuran 8/12 .6/12. 8/10 dengan menggunakan gergaji begitulah hari hari yang di lalui, apa bila sudah masuk musim kemarau maka sawah sawah di desa pulau kayu aro dan pematang pulai sudah mengering maka masyarakat sering berkarang(ambil ikan dengan mempergunakan tangan kosong) aku dan kawan kawan juga ikut apabila hasil tangkapan banyak saya gencetkan dan saya jajakan keliling desa sengeti dengan teriak ikan ikan, stiap saya jual ikan keliling jarang tersisa sering saya mendapat uang hasil jualan ikan sebesar rp50 ,000 karna setiap satu cucuk harga nya 5 ribu rupiah kalau sepuluh cucuk 50ribu rupiah, maklum pada tahun 1978 orang beli ikan tidak memakai timbangan cuma di tusuk pakai rotan jadi gencetan satu gencetan berisi sepuluh ekor ikan, pengalaman inilah yang tak pernah aku lupakan dan sampai sa, at ini orang orang yang sering beli ikan saya tidak pernah lupa, tapi yang sering beli ikan saya banyak tidak ingat lagi bahwa saya pernah jual ikan masa kecil dengan nya, ada yang kaya pada masa itu tapi melarat pada sa, at ini ada yang susah pada masa itu tapi masa sekarang dia kaya, namun sering sekali pada masa sekarang saya memberi uang kepada orang yang dulu nya kaya sekarang jatuh melarat namun tak pernah aku ceritakan bahwa dia pernah beli ikan jualan saya,
Sebagai pekerja, an tahunan yaitu musim betani padi di sawah karnah rata rata orang kecamatan sekernan ini betani tanam padi di sawah setahun sekali, yang mana sawah kami terletak di desa pulau kayu aro, untuk mengerjakan betani tersebut hampir seluruh nya saya dan adik saya ependi mengerjakan nya selesai sekolah saya dan pendi langsung pergi ke sawah dari bersih lahan sampai bertandur dan sampai ke nuai padi nya kemudian memikul ke desa hasil padi yang di dapat begitulah setiap tahun nya.
Pada tahun 1981 adalah meruapakan hari berseharah dalam hidup ku yang mana pada tahun ini aku dinyatakan oleh kepala sekolah SD 1/1 desa sengeti bahwa saya lulus sekolah dasar dan berhak melanjutkan ke sekolah yang jenjang nya lebih tinggi yaitu sekolah menengah atas yaitu (S M P).
Memang suatu hal baru dalam hidup ku aku musti berpisah dengan keluarga dan untuk memenuhi kehidupan sehari hari harus di laku kan sendiri masak, cuci pakaian dan membersi kamar sendiri, melihat kondisi keuangan yang dikirim kan oleh orang tua sebesar Rp 5000 ,beras satu gantang, sambal ubi kira kira satu kilo, ahir nya terpaksa saya mencari tambahan yaitu nambang ketek di olak kemang pada malam hari karna pada masa itu alat untuk menyebrangi batang hari dari olak kemang ke sungai asam adalah motor ketek.
Setelah dua tahun aku menuntut ilmu di pondok pesanteren as, ad ibuku tercinta meninggal dunia hancur rasa hati ku hampir aku berhenti bersekolah namun aku memutuskan harus tamat di pondok pesantren tersebut walau apa pun yang ku hadapi, tampa terasa ahor nya tibalah waktu aku menghadapi ujian ahir di pondok pesantren as, ad ini pada tahun 1987 aku di nyatakan lulus di pesantren tersebut dan melajut kan ke jenjang unipersitas aku pun pulang kampung memberi tau orang tua.
KISAH MASUK PONDOK PESANTREN AS, AD
Setelah aku lulus smp ahir nya melanjutkan pendidikan di kota jambi kembali dan memulai masuk tes untuk melanjutkan ke sekolah menengah atas maka diri ku mendaftar 2 sma satu sma 4 satu sma satu namun ahir nya aku lulus di sma 4 dengan lulus murni dan kau berhak masuk sekolah negeri 4 dengan membayar seluruh keperluan sebesar satu juta rupiah dan aku bayar dengan cas setelah aku membayar dana tersebut aku mendatangi salah satu kawan ku yaitu baijuri beliau ngontrak di sukarejo dan aku berdiam disana malam hari nya kami bercerita tentang pendidikan juga bercerita tentang cita cita kedepan kawan ku baijuri sudah dapat di terima di salah satu sekolah yang ada di sukarejo yaitu PGAN .
Ke esokan hari nya karna kelengkapan berkas baijuri belum lengkap yaitu regalisir izajah nya belum beliau tamatan pondok pesantren as, ad olak kemang, maka sekitar jam 5 sore hari kamis kami melayang dari kota jambi dengan menaik ketek ke olak kemang sebererang kota jambi.
Saya dan baijuri sampai di pondok pesantren as, ad yaitu solat magrip, di pondok pesantren as, ad waktu apa bila sudah solat magrip lebih lebih lagi malam jua, at hampir setiap asrama berkumandang ayat ayat alquran juga suara zikir para santri dan sa, at itu aku tersadar akan kehidupan ini untuk membuat bekal di ahirat nanti dan mulai muncul keinginanku untuk segerah bersekolah di as, ad tersebut "teringat aku akan guru madrasah ku, orang yang mendengar orang membaca ayat alquan akan di beri pahala oleh yang kuasa apalagi kita yang membaca" ,tidak tau apa asal nya yang membuat diri ku bergetar hebat, keringat dingin ku bercucuran terbayang oleh ku akan kematian dan kewajiban sebagai mahluk yang di ciptakan oleh allah s, w, t,
Getaran itu semakin kuat dan seakan aku harus memutudkan dan aku harus menjawab seketika itu ahir nya aku niat kan untuk bersekolah di situ dan kembali kekampung halaman untuk memberitau keluarga bahwa aku ingin sekolah di pondok pesantren as, ad tersebut walau pun aku musti rugi di tempat lain.
Setelah tamat di pondok pesantren lantas saya tidak langsung pulang kampung masih tinggal di kota jambi untuk mengikuti tes demi tes di universitas yang ada di kota jambi karna saya kurang berminat melanjutkan kuliah di iain pada hal waktu itu anak anak yang berasal dari pondok pesantren di jamin lulus masuk IAIN, namun dengan ke mauan yang kuat ahir nya saya ikut tes di universitas jambi(UNJA) pakultas hukum dan saya berhasil di terima di negeri satu satu nya anak desa sengeti yang lulus di negeri unja cuma saya, langsung saya membayar apa yang menjadi kewajiban saya sebagai mahasiswa, dan pada masa itu di kenakan lah satu maha siswa sebesar satu juta, dan saya bayar RP 500000,sebagai jaminan nya kekurangan nya saya mintak dengan orang tua pulang kampung.
Setelah di kampung saya ceritakan lah keberhasilan demi keberhasilan yang saya proleh juga saya ceritakan dengan orang tua saya bahwa saya melanjutkan kuliah di unja dengan mengambil fakultas hukum dan sudah saya bayar separuh untuk keperluan masuk universitas tersebut dan dia hanya menambah kekurangan nya tampa di duga jawaban yang saya dapat dari mulut bapak saya"lup kau dak usah kuliah kalau kau masih jugo mau kuliah adik adik kau dak usah sekolah cukup lah kau" itu lah yang keluar dari mulut bapak saya ahir nya dengan berat hati serta pertimbangan saya pupuskan niat untuk jadi mahasiswa, dan tidak melanjut kan lagi, dongkol, bergumam dan serta berputus asa, namun dalam hati berkata kata jika kelak aku punya kesempatan dan rizki akan aku selesai kan kuliah ku, itulah yang selalu bergejolak di hati ku sepanjang masa.
Tampa tersa waktu berjalan terus aku masih tetap belum punya pekerja, an di kampung ku,pada suatu hari saya dan kawan kawan berkumpul sama sama tidak melanjutkan kuliah ahir nya kami bersepakat lah untuk mendirikan sebuah sekolah swasta yaitu sekolah madrasah sanawiyah (MTS SWASTA), ahir nya saya dan kawan mencari dan mengurus persaratan, juga kepala sekolah karna kami sepakat yang jadi kepala sekolah tersebut bukan di antara kami, maka siap lah seluruh persaratan nya dan direstui oleh lurah sengeti yaitu bpk Ahmad ripin, dan untuk kepala sekolah nya guru smp 6 sengeti bpk NURDIN ARANIRI, sebagai kepala sekolah yang pertama,dan terbentuklah mts alhidayah kelurahan sengeti,guru yang bakal mengajar yaitu:
1.KH,MUHTAR
2.R.MANSUR
3.TARMIZI ROZALI
4.ASMARA
5.ZAINAL ABIDIN
6.SANTOSO
7.RAPIAH.
8.MARDIAH
9.RAPUDIN UMAR
10.SAIPULLAH
11.ARIPIN HS
12.SAYUTI SAWAL
13.UMAR FAUZI
14.WATINI
15.AKMAN ALI
16.AMRULLAH (NDEK ASNAWI).
17.EDISON DM
itulah guru guru pertama mendirikan MTS swasta alhidayah sengeti dan murid pertama adalah sbb:
1.TOIBA
2.TINA
3.SURYANI
4.HERMANTO IS
5.WATI
6.MALA
7.RUSNAH
8.RTS JAMILAH
9.ZOIMAH
10.R.AYUB
11.ANUAR ABUN JANI
12.ENI KUSNITA
13.M.AMIN
14.HATAR
15.FATIAR
16.MUSLAMAH
17.HARUN
18.ZAINUDIN
Sebelum saya di pilih secara pemilihan, saya sudah menjadi ketua pemuda kelurahan sengeti di karna kan ketua pemuda kel sengeti terpilih yaitu usman tino cuma menjabat satu tahun kemudian beliau mundur di gantikan saya yaitu pada tahun 1997 maka seluruh kegiatan pemuda berada pada ke pemimpinan saya, pada masa ini lah kepemuda, an kelurahan sengeti mempunyai AD/AR organisasi dan seluruh kegiatan dan kebijakan di tuangkan di sana sampai dg masalah hiburan pada masa ini kepemuda, an kelurahan sengeti mempunyai wakil ketua 2 orang yaitu tamrin Ar, dan baijuri, S a g, sekretris di jabat oleh M. Hapis bendahara ada dua yaitu Amir (taid) dan Yanti dolla
Pada masa ini organisasi pemuda kelurahan sengeti mempunyai sistim ketua sub rt jadi di setiap rt mempunyai satu ketua pemuda,sedang kan yang ketua pemuda mencakupi seluruh sengeti yaitu di tangan ketua umum, seluruh yang mencakup kegiatan sub di pegang oleh ketua sub Rt kalau mencakup keseluruhan adalah hak ketua umum.
Kegiatan p3ks yang masih berjalan adalah yasinan RT setiap RT di bentuk kelompok yasina kalau sebelum nya belum ada kelompok yasinan semenjak pemuda membuat kelompok yasinan baru lah masyarakat mengikuti di setiap RT kemudian kompangan P3KS masih ada yaitu group kompangan yang di kelola oleh RT 06, Namun ada satu hal yang menarik pada zaman saya jadi ketua pemuda pernah kab muarojambi menerima pns pada masa ini lah saya selaku ketua pemuda dan tiko masyarakat kelurahan sengeti, menghadap ke bupati yaitu bpk as, ad sam kala itu mohon kepada beliau agar pemuda kelurahan sengeti bisa dapat PNS alhamdullilah pada waktu itu di respon dengan baik yang lulus pada masa itu sebanyak 18 orang
1.M saman
2.Sapi,i
3.Rahmi
4.erni untung
5.Rabayani
6.zulkarnain
7.Sulastri bini Rinto
Dan lain nya agak kurang ingat maka jadi PNS lah orang oarng tersebut sampai sekarang.
Pada tahu 1977 saya sudah mulai aktip dalam sebuah organisasi di bawah naungan partai golongan karya yaitu ampi (angkatan muda pembaharuan indonesia) ,walau pun umur saya baru 12 tahun semua ini di karna kan bapak saya selalu aktip menjadi handip di tps untuk jaga kotak pemilu dan saya selalu ikut bapak saya menjaga tps tersebut hampir seluruh kejadian pada masa itu masih melekat dalam ingatan ku.
Waktu pertama kali saya memakai seragam ampi seakan saya mendapat semangat baru untuk menjalan kan hidup kedepan nya, dan pada masa itu sempat juga saya di koreksi,karna saya lah ampi terkecil di jambi, namun hal demikian dapat di selesaikan, selama saya bergabung di ampi saya salah satu ujung tombak untuk menempelkan kertas berlambangkan pohon beringin, karna pada masa itu di rumah masyarakat di tempelkan stiker tersebut, apa bila di waktu senja hari hampir seluruh rumah rumah masyarakat kecamatan sekernan di tempelkan kertas berlambangkan ka, aba, tapi apa bila suda jam tengah malam berganti gambar banteng, apa bila subuh hari sudah golkar semua itu lah pekerja, an saya hingga siang hari sudah golkar semua, karna patai politik cuma ada tiga partai .
Pengalaman pahit pemilu tahun 1999,ini ada lah merupakan pengalaman pahit bagi kader golkar karna hampir setiap desa di kecamatan sekernan golkar tidak di terima berkompanye di sebab kan kepala desa tidak berani, namun ada satu kepala desa yang berani untuk siap jadi tuan rumah yaitu desa tunas baru, maka di desa ini lah golkar bisa kompanye di kecamatan sekernan, sedang kan partai P A N boleh berkompanye di mana saja, dan sangat berkuasa pada masa itu, namun hal yang demikian tidaklah membuat surut perjuangan kader golkar dan ahir nya tetap jadi pemenang pada tahun 1999.
Tahun 1999 inilah pertama kali saya orasi politik di atas pentas di hadapan masyarakat banyak, namun saya belum berhasil karna pada masa itu perhitungan ke nomor urut caleg dan saya mendapat no 26 sedangkan yang terpilih nomor 25,namun saya tak pernah merasa kecewa karna tidak terpilih, saya lanjutkan mencalonkan diri pada tahun 2004 namun belum berhasil juga karna maseh nomor urut perdapil sedangkan saya mendapat urutan delapan di dapil saya, yang jadi tentulah nomor urut satu, belum surut juga niat saya karna kata orang tua berjuang itu cukup kan tiga kali, maka pada tahun 2009 saya mencalon kan Lagi Maseh berdasarkan nomor urut juga, tapi kali ini saya dan adik saya pendi mencalonkan diri dengan dapil yang sama tapi partai berbeda ependi dari pan saya dari golkar, namun dalam perjalanan peraturan KPU berubah pemenang nya suara terbanyak, maka besar harapan saya menjadi dewan,namun saya maseh menemui kegagalan kembali karna hasil KPU menetapkan suara,berjumlah 1189 sedangkan H. asnawi senior saya satu partai mendapat 1198 maka kalah lah saya sepuluh suara.
Dalam kondisi kejiwa, an belum seimbang gelap gulita dunia ini kurasa hampir aku berputus asa hampir sirna semua harapan dan, harta semua nya sirna penghasilan untuk kehidupan keluarga hilang tak berbekas hidupun di ambang kehancuran, letih, lesuh, malu, berbaur jadi satu yang ada hanya tersisa kepahitan, duka lara yang berkepanjangan.
Setelah kpu mengeluarkan putusan bahwa aku kalah sepuluh suara H. Asnawi memperoleh suara sebanyak 1198 dan aku memperoleh 1189 suara, maka lemas rasa sekujur badan ku cita cita yang lama aku impikan terhempas dengan menelah kekalahan hanya sepuluh suara, hampir seluruh kegiatan ku tidak produktip lagi aku banyak berdiam diri di rumah hampir 6 bulan berjalan
Didalam ketepurukan ku hampir tidak punya kemasukan lagi untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga bahkan tak pernah aku pikir kan lagi, pada suatu malam kira kira jam 3 malam aku terbangun dan ternyata istri ku rina tak ada di tempat tidur aku cari kebelakang di dapur tak ku jumpai,di benak ku penuh tanda tanya kalau istri ku berbuat macam, hampir tujuh malam aku selidiki ahir nya dapat lah aku jawaban berarti istri ku dari jam 1 malam berkerja sampai jam 3 pagi buat makanan kue untuk di titip kan di los pasar kelurahan sengeti setelah bersih bersih ruma baru dia mengantarkan jualan nya kepasar barulah hati ku merasa lega ter nyata istri ku tidak seperti apa yang ku duga selama ini.
Ke esokan hari nya baru lah aku tanya pada istri ku jika aku buat kan toko kecil untuk berdagan lontong dan kopi mau atau tidak rupa nya gagasan ku dia sangat setuju dan ahir nya, kami jualan di depan SMP6 kelurahan sengeti pada tahun 2009 bulan 7 ,untunglah saya di beri oleh yang maha kuasa istri yang rajin balajar apa saja apalagi dalam bidang makanan, hari hari yang kulalui bersama istri dan anak anak ku sebagai penjual lontong, dan kedai kopi.
Hidup adalah perjuangan tiada henti
Maka berjuanglah terus sampai mati
Jika kau gagal tetaplah terus kau coba lagi
Dan jangan hanya cuma bermimpi..
Berhentilah bermimpi dan segeralah beraksi
Karena hidup harus terus di jalani
Tekankanlah dalam hatimu sikap selalu mandiri
Lakukan yang kau bisa sekarang jangan tunggu sampai nanti..
Hidup harus terus di jalani
Bukan untuk di sesali dan di ratapi
Awali lah langkah mu bersama pagi
Resapi kecupan hangat sang mentari..
Miliyaran orang hidup hari ini
Miliayaran orang sedang berdikari
Miliyaran orang sedang mencari sesuap nasi
Dan miliyaran orang sedang berjuang sampai mati..itulah kata hati
Komentar
Posting Komentar