MENGEJAR MIMPI

MENGEJAR MIMPI
^___________________________________
        Berawal dari latar belakang kehidupan ku yg serba kekurangan karna keluarga ku tergolong tidak mampu sehingga kebutuhan sehari hari hampir tidak terpenuhi, bapak ku adalah seorang kuli pelabuhan(tukang gerobak) di desa ku barang barang yg datang dari kota jambi melaui jalur ait melintasi sungai batang hari dari sungai asam sampai ke desa sengeti kecamatan sekernan dan berahir di bum sengeti untuk di pikul menaiki anak tangga sebanyak  seratus biji itulah yang di lalui, di usia masih sekolah dasar saya dan pendi selalu membantu kegiatan rumah tangga kami maklum ibu kami dalam keada, an sakit yang menahun, seperti masak cuci pakai, an bahkan berumo(betani sawah)  di samping kami bantu bapak kami mikul(menaik beras dan lain lain dari dasar sungai) kami berdua mencari pohon karet yg tumbang untuk di potong menjadi kayu api dan di jual kerestoran dg uang Rp 5000/gerobak waktu itu uang Rp5000 itu cukup banyak tahun 70 an, ada lagi kegiatan kami berdua untuk mencukupi peralatan sekolah serta jajan menangkap ikan dengan mempergunakan tangan kosong(berkarang) di desa tetangga yaitu desa pematang pulai selesai berkarang ikan nya kami cucuk(gencetan) kami jaja sepanjang perjalanan pulang dengan teriakan ayo ikan ikan siapo mau beli dg harapan penduduk mau beli, singkat cerita usia ku memasuki sekolah SMP maka orang tua saya sepakat untuk menyekolah kan ku ke kota jambi karna di desa sengeti dan kecamatan sekernan belum mempunyai sekolah menengah pertama dan saya dapat di teriam di DB 2 SMP 7 simpang karya telanai pura, dan orang tua ku menitipkan aku di rumah kerabat nya yaitu Wakte sidik pesirah marga awin pada masa itu dan rumah beliau di murni, asing bagi ku dan terharu aku musti meninggalkan adik adik ku, bapak ku, ibu ku yang dalam keada, an sakit, namun ini musti ku lakukan demi masa depan ku dan adik, adik ku, namun perkerja, an ku tidak sampai di situ karna ikut dengan orang harus lah membantu rutinitas orang yang saya tumpangi demi untuk menerus kan sekolah ku, di rumah baru ku aku dapat pekerja, an setiap pagi dan sore menimba air 2 drum pagi 2 drum sore untuk mandi anak nya paodo eman dan pakcik nuar,  dirumah wakte sidik tidak lama berjalan saya di tawari keluarga dekat ibu ku yaitu wak esa tok tempat nyo di simpang pulai kota jambi lrg tukang jahit kemudian saya pamit dan pindah kerumah wak esa tok  kini aku musti menyesuaikan diri lagi dengan orang yg saya tumpangi dan kemudian saya mendapat pekerja, an yang sama kembali menimba air untuk kedua anak nya yaitu len dan bujang cek kegiatan ini rutin saya laku kan pagi dan sore dan berlangsung hampir 4 bulan saya menetap di rumah nya, kemudian saya ketemu lagi dg kerabat ibu ku lagi dan saya di tawar tinggal di rumah nya yaitu wak ndek brahim(ibrahim ripin) waktu itu beliau menjabat sebagai wakil ketua dprd propinsi jambi dan sebagai ketua koni dan aku pun hijrah kerumah nya dan menetap di sana namu pekerja, an harian saya maseh tetap menimba air untuk kedua anak nya yaitu eri dan adek di rumah ini saya sangat bersukur kepada tuhan rupa nya nya beliau seorang pejabat yang gemar memberi motivasi untuk kehidupan, dan di sini lah saya timbul semangat juang karna hidup itu keras dan berkerja keras, bahkan beliau memesan kepada saya jika kelak kamu pingin menjadi seorang pemimpin dan berpolitik ada lima pesan yang beliau ingat kan yaitu 1 jangan tinggalkan ilmu agama 2.punya pendidikan, 3.bergaul dengan siapa pun jangan membedakan satu sama lain 4.Berorganisai 5.rendah hati, serta sopan santun,  itulah yg saya dapati selama  enam bulan saya tinggal di tempat nya ahir nya saya memutus kan pulang kampung karna di kecamatan saya sudah mempunyai yayasa setingkat SMP yaitu di desa sekernan dan di kepala, i bpk guru ibrahim murah, dan ahir nya tamat lah saya di smp negeri sungai duren di karnakan uji, an persama, an di sana.
                 Setelah tamat smp saya meneruskan ke pendidikan tingkat menegah atas tapi pilihan saya masuk pondok pesantren swasta yaitu, pondok pesantren AS, AD, di olak kemang inilah saya mondok, masih segar dalam ingatan ku, pertama kali tinggal di pondok, hati dan jiwa ku sangat tenang karna hampir asrama berkumandang lantunan ayat alqur, an hampir setiap sa, at, bila malam saya dan murid lain nya mendatangi rumah guru untuk mendalami pelajaran ilmu agama, di pondok pesantren as, ad ini ada suatu kegiatan pagi yak itu didikan subuh nama nya, setiap murid mendapat giliran, kalau ada yang belajar ceramah berarti yang lain kebagian jadi protokol, baca do, a dan mimpin tahlilan, begitu lah setiap pagi nya, hampir di pastikan yang tinggal di pondok ke bagian.
                 Pada waktu itu karna orang tua saya dalam kead, an miskin saya cuma di bekali uang 5000 dan beras satu liter seminggu,  karna tidak mencukupi ahir nya saya mencari tambahan dengan membawa ketek untuk meyebrangi orang dari bom olak kemang ke pelabuhan tanah tumbuh, di anso duo sekarang, seiring dengan waktu berketepatan mau naik kelas dua aliyah, ahir nya ibu ku tercinta meninggal dunia, hancur semua harapan yang ku bangun untuk membahagiakan ibu ku, karna ibu lah yang selalu memberi kekuatan ku untuk menuntut ilmu, beliau yakin suatu sa, at saya akan di beri oleh yang kuasa suatu amanat, berdasar kan harapan beliau lah saya berupayah harus mempunyai pendidikan yang maksimal, suatu hari beliau memanggil ku untuk mendekat dan untuk memeluku, beliau berkata"lup panggilan akrab ku, mak yakin dan percaya apa bila kau sudah selesai sekolah mu, kau akan menjadi orang terpandang pada masa mu, terus lah kau bersekolah walau pun mak tidak ado lagi, harapan mak bila kau sukses mak titip adik ,adik kau mak yakin kau biso mimpin adik kau, "itulah kata, kata terahir menjelang di meningaggal katakan lah 3 minggu sebelum dia meninggal sampai sampai sekarang dak pernah hilang dari ingatan dan pendengaran ku, memang apa yang di sampaikan memang benar ada nya berjalan tiga minggu ibu ku meninggal.
                      Setelah beliau meninggal dunia ini seakan gelap gulita pupus sudah harapan dan impian, namun dengan ke inginan keras ahir nya saya bisa menyelesaikan sekolah, dan kemudian pulang kampung tidak melanjutkan sekolah lagi, di kampung hampir setiap malam aku menangis melihat penderita, an adik adiku, yang masih sangat kecil masih sangat membutuh kan kasih sayang dan belaian ibu, namun apa yang ia dapati  harus bertahan hidup dengan cara mandiri, di kampung pada masa itu rata rata masyarakat tidur pakai kelambu, maka bila malam adik, adiku yang kecil berkumpul di bagian sudut kelambu seakan mereka merasa ke dinginan, luluh, hancur rasa hati dan raga ini melihat nya, singkat cerita tumbuh dengan sendiri nya pada keperibadian ku menjadi sosok yang kuat tegar menghadapi semua coba, an yang datang menerpa, dan pada masa itu anak kelurahan sengeti yang tidak melanjut kan sekolah ke bangku kuliah,  mendirikan sebuah sekolah swasta, yang bernama MTS alhidayah kelurahan sengeti, sekarang sudah jadi MTS negeri sengeti, di sinilah saya mengabdi selama tiga tahun.
                      Pada tahun 1988saya memutuskan berhenti mengajar, dan saya menikah, terpaksa saya memulai suatu pekerja,an baru ikut dengan mertua saya sebagai toke kayu balok, berjalan lebih kuarang dua tahun saya di beri yang kuasa anak pertama laki laki saya beri nama ilham, as, arie pada tgl25/06/1990 di sengeti, perjalanan saya sebagai seorang toke balog berjalan mulus hampir terpenuhilah kebutuhan kehidupan saya.
                             Pada tahun 1998 saya mendapat kepercaya an oleh seorang keturunan cina untuk membesarkan usaha kayu dengan mendiri kan sebuah cv yang di beri nama ilham jambi seberang(IJS) yang bergerak dalam bidang kayu expor dan izin molding (sawmill)  ,dan berjalan satu tahun saya di beri amanat oleh masyarakat kelurahan sengeti menjadi ketua persatuan pemudo pemudi kelurahan sengeti(PPPKS) maka dengan dua jabatan ini satu sebagai dirut perusaha, an yang satu ketua pemuda maka perjalanan nya tidak setabil ahir nya bangrut lah cv yang saya pimpin pada tahun 2001 ,ahir nya saya tekunilah menjadi ketua pemuda tampa memikirkan kehidupan keluarga saya sendiri, masa jadi ketua pemudah kelurahan sengeti lah saya  ,mengeluarkan pengalaman saya dalam berorganisasi, pada masa itu saya membuat persatuan yasinan pemuda hampir setiap rt ada yasina pemuda, dan pemudi,membuat persatuan kompangan(hadra ) pemuda, kelompok tarian, juag tercatat dalam sejarah ojek kelurahan sengeti saya lah ketua ojek pertama, dan memulai para kuli balog tidak lagi punya toke, dengan berbalog berdikari, yang mana hasil nya milik yang berkerja dan jual nya rombongan itu pulah,
                            Dan kemudian pada tahun 2005 ,di samping saya menjadi ketua pemuda saya berkerja sebagai mandor lapangan di salah satu perusaha, an yang ada di km 54 yaitu PT kirana sekernan dan saya di tempat kan di AFdeling CC berlokasi di seputaran desa suak putat, ahir nya dari satu mandor ke mandor lain nya yang saya maksud, jadi mandor pupuk, mandor miding, mandor bokor, mandur kutip dan terahir mandor buah, dalam sebagai mandor saya menyempat kan diri menjadi watawan surat kabar mingguan, wartawan koran lantang, dan koran lalulintas dan kriminalitas,  di tempat pekerja an ini lah saya mendapat dukungan dari para karyawan, yang saya bawak "lebih baik bapak jadi anggota dewan bae pak dak cocok bapak jadi mandor,kami siap dukung,  ahir nya saya memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai karyawan juga ketua pemuda, dan watawan.
                          Pada tahun 2008 saya berhenti dan mengikut mencalonkan diri sebagai calon anggota dewan dari dapil satu sekernan muaro sebo, taman rajo dari partai golkar, pada waktu itu saya berbekal kan modal satu kapling sawit yg berda di pt bpip, di kelompok ismail tantan, dan lahan tersebut saya jual sebagai modal dengan harga 44 juta sedangkan pasaran pada waktu itu 78 juta berati jual murah, ahir nya lolos lah saya sebagai calo  DPRD.
                        Lagi lagi saya menemui suatu kegagalan nasib belum berpihak maka di nyatakan lah oleh KPU kab muarojambi berdasarkan prolehan suara pride tahun 2009/2014 bahwa saya selisih sepuluh suara, kacau balau pemikiran rasa nya namun saya masih berusaha tenang tidak menampakan kepada semua pendukung saya.
                         Dalam kekalahan tersebut hampir seluruh aktipitas saya tidak berjalan ,kemudian saya dan istri saya membuka warung kopi dan lontong di depan SMP sengeti, warung saya buka,  24 jam banyak juga cibiran yg saya dapati namun tak kalah dengan simpati dari orang, orang, yang aneh nya didalam ketepurukan kehidupan saya mempunyai keinginan kuat untuk melanjut kan pendidikan saya untuk kuliah,  satu satu nya harta yang tersisa yaitu kapling akarsia yang terletak di km 73 jalan hicing, di jual dengan delapan juta satu kapling dan langsunglah saya mendaptarkan diri sebagai mahasiswa baru di IAIN jambi, jualan di warung berjalan mulus.
                      Pada tanggal 9 april tahun  2013 berdasarkan surat gubernur jambi bapak Hasan basri agus di tetap kan bahwa saya mendapat PAW,  di karnakan almarhum H, asnawi meninggal dan di ganti kan dengan saya karna memproleh suara terbanyak kedua,
Dan warung yang saya tempati  ,masi berjalan sebagai mana biasa walaupun saya sudah resmi di lantik menjadi anggota dprd ,
                          Pada tahun 2013 suatu tahun yang penuh dengan sejarah karna  dua peristiwa penting yang saya dapati dapat PAW,  juga gelar sarjana sudah dapat saya sandang pada tanggal 3 desember 2013 saya di nyatakan lulus dan menyandang SI,  yaitu S, sos.
                           Pencalonan priode 2014/2019 alhamdullilah terpilih kembali, sebagai anggota dprd muarojambi kembali dan diberi tuhan suatu amanah yang sangat berat, menjadi wakil ketua dprd kab muarojambi semoga diri ku selalu amanah mendahulu kan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi, apa yang kubuat demi pembangun di kab muarojambi, menjadi amal ibadah ku, amin
                         Sebagai ahir dari cerita singkat ku ini tidak ada yang tak mungkin, selagi manusia itu ber usaha, suatu kesuksesan itu adalah hasil dari sebuah perjalanan hidup, jangan pernah memaksa diri untuk menjadi yang terbaik, namun berusahalah untuk menuju suatu kebaikan, jangan pernah melihat ku mencapai suatu ke suksesan tapi lihat lah berapa kali aku terjatuh dan  mampu untuk bangkit lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KANTOR MARGA AWIN, DAN PASAR SENGETI

SEJARAH SINGKAT KELURAHAN SENGETI

TUGU SENGETI